Protap Penanganan
Pasien Henti Jantung
Pengertian
|
Henti jantung adalah terhentinya
kontraksi jantung yang efektif ditandai dengan pasien tidak sadar, tidak
bernafas, tidak ada denyut nadi. Pada keadaan seperti ini kesepakatan
diagnostis harus ditegakkan dalam 3 – 4 menit. Keterlambatan diagnosis
akan menimbulkan kerusakan otak.Harus dilakukan resusitasi jantung – paru.
|
Tujuan
|
Sebagai acuan dalam penanganan
pasien henti jantung
|
Kebijakan
|
Penanganan henti jantung dilakukan
untuk membantu menyelamatkan pasien / mengembalikan fungsi cardiovascular.
|
Prosedur
|
1. Tahap I :
1.1. Berikan bantuan hidup dasar
1.2. Bebaskan jalan nafas, seterusnya angkat leher / topang
dagu.
1.3. Bantuan nafas, mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke
alat bantuan nafas.
1.4. Jika nadi tidak teraba :
1.4.1. Satu penolong : tiup paru kali diselingi kompres dada
30 kali.
1.4.2. Dua penolong : tiup paru setiap 2 kali kompresi dada 30
kali.
2. Tahap II :
2.1. Bantuan hidup lanjut.
2.2. Jangan hentikan kompresi jantung dan Venulasi paru.
2.3. Langkah berikutnya :
2.3.1. Berikan adrenalin 0,5 – 1 mg (IV), ulangi dengan dosis
yang lebih besar jika diperlukan. Dapat diberikan Bic – Nat 1 mg/kg BB
(IV) jika perlu. Jika henti jantung lebih dari 2 menit, ulangi dosis ini
setiap 10 menit sampai timbul denyut nadi.
2.3.2. Pasang monitor EKG, apakah ada fibrilasi, asistol komplek
yang aneh : Defibrilasi : DC Shock.
2.3.3. Pada fibrilasi ventrikel diberikan obat lodikain /
xilokain 1-2 mg/kg BB.
2.3.4. Jika Asistol berikan vasopresor kaliumklorida 10% 3-5 cc
selama 3 menit.
3. Petugas IGD mencatat hasil kegiatan dalam buku catatan
pasien.
4. Pasien yang tidak dapat ditangani di IGD akan di rujuk ke
Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas lebih lengkap.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar